Cara Menanam Sendiri Cabe Rawit di Pot Rumah Agar Berbuah Lebat dan Indah
Hampir semua cabe dapat ditanam di dalam pot. Tanaman cabe dalam pot umumnya ditujukan untuk konsumsi skala rumah tangga. Banyak pula yang menjadikannya sebagai tanaman hias, mengingat warna warni cabe yang menarik. Warna buah cabe mulai dari hijau, kuning, jingga, hingga merah.
Cabe dalam pot juga hemat tempat sehingga dapat diletakkan sesuai selera untuk memperindah teras maupun sudut ruangan.
Buah cabe yang memiliki panjang berkisar 2-3,5 cm serta diameter 0,4-0,7 cm yang dapat berbuah sepanjang tahun, tahan hujan dan dapat tumbuh di dataran rendah sampai tinggi dengan penamaan ilmiah Capsicum frutescens. Seperti diketahui bersama bahwa cabe rawit jika dikonsumsi, tidak berlebihan akan memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Cabe rawit mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein dan sejumlah mineral seperti; zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Berkhasiat untuk membantu memperlancar sekresi asam lambung, mencegah infeksi sistem pencernaan, mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.
Berdasarkan data, konsumsi cabe per kapita per tahun adalah 3,28 kg. Jumlah itu dapat dipenuhi dengan menanam minimal 10 pot saja. Bertanam cabe dalam pot mudah, murah, dan tidak memerlukan lahan luas. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh siapa saja di halaman rumahnya. Untuk itulah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi Bagaimana cara menanam cabe rawit di Pot Rumah agar tumbuh subur serta berbuah lebat. Panduan menanam ini, tidak terbatas hanya cabe rawit saja, akan tetapi perlakukan sama diberikan untuk menanam cabe merah besar, cabe merah keriting dsb..
1. Benih Cabe Rawit
Untuk mendapatkan pertumbuhan cabe rawit yang tumbuh subur serta berbuah lebat,faktor pengadaan benih perlu diperhatikan. Fatal bila benih cabe rawit yang tengah dibudidayakan terkena infeksi atau serangan penyakit mengakibatkan tanaman layu dan mati. Umumnya cabe rawit yang dijual pasaran merupakan jenis cabe varietas lokal,dan jenis itu pula, paling banyak dibudidayakan oleh petani.
2. Pot Untuk Menanam Cabe
Pot untuk tanaman cabe harus disesuaikan dengan lokasinya. Pot dapat berupa polibag, pot plastik, kaleng bekas, drum, atau ember.
Ukuran pot juga beragam mulai dari yang berdiameter 10 cm sampai 20 cm. Ukuran pot yang digunakan mempengaruhi hasil produksi. Pot yang berukuran besar akan menghasilkan produksi buah lebih banyak, begtu pula sebaliknya. Bagian dasar pot yang akan digunakan harus diberi lubang 4-8 lubang untuk mencegah penggenangan air. Jika pot berasal dari barang bekas, misalnya kaleng bekas, harus dibersihkan terlebih dahulu.
3. Media Tanam
Media tanam dapat berupa campuran tanah, pasir, sekam, dan pupuk kandang (kompos). Syarat bagi media tanam yang dipilih yaitu harus gembur, subur, serta bebas dari hama dan penyakit. Media yang umum digunakan adalah campuran tanah, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 2 : 1.
Alternatif lain adalah campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Atau bisa juga menggunakan media sekam 5% dan cocopeat.
Cocopeat merupakan media tanamn yang lambat lapuk, pHnya netral dan daya serapnya enam kali dari bobot. Cocopeat ini juga sering digunakan dalam cara menanam cabe dalam pot secara hidroponik.
Media yang akan digunakan kemudian dicampur hingga rata. Ukur keasaman media menggunakan pH-meter atau kertas lakmus. Nilai pH yang ideal adalah 5,5 – 6,8. Penambahan pupuk dasar anorganik seperti NPK 16 : 16 : 16 sebanyak 5g/pot menjaga kesuburan media.
Insektisida sistemik seperti furadan 3G sebanyak ½ sendok teh dapat mengendalikan hama dalam media. Aduklah pupuk dan insektisida bersama media tanam secara merata. Biarkan campuran tersebut selama 1 – 2 minggu sebelum digunakan.
Tanam bibit yang telah disediakan di dalam pot. Jika cabe di tanam di musim kemarau maka lakukan penyiraman 2 – 3 hari sekali, tergantung kelembaban medianya. Cara penyiraman yang baik yakni air siraman harus keluar dari bawah pot. Ini menandakan media tanam sudah jenuh air.
Kandungan hara pupuk yang berlebih dapat ikut larut dan terbuang sehingga pH media tetap stabil. Media yang terlalu jenuh pupuk bisa menjadi racun bagi tanaman. Tanaman cabe di dalam pot sebaiknya mendapatkan cukup sinar matahari. Pemupukan adalah cara untuk mempercepat proses pembuahan cabe. Pemupukan dilakukan setiap minggu dengan dosis yang lebih rendah. Sebaiknya gunakan pupuk kocor.
Pupuk yang digunakan yaitu larutan NPK 15 : 15 : 15 atau 16 : 16 : 16 sebanyak 5 sendok makan ditambah 1 sendok makan pupuk gandasil D (fase vegetatif) atau gandasil B (fase generatif). Dalam 10 L air atau 1 ember besar. Kocorkan sebanyak 250ml atau 1 gelas setiap rumpun tanaman.
Fase vegetatif adalah fase pertumbuhan batang dan daun tanaman. Sedang fase generatif adalah fase pertumbuhan bunga dan buah pada cabe. Pupuk daun diberikan dengan konsentrasi 2g/L setiap minggu. Berikan pupuk daun tersebut 3 hari setelah pemberian pupuk kocor. Pupuk daun di berikan dengan cara disemprot.
Pupuk Gandasil ini adalah rahasia cara menanam cabe di pot agar berbuah lebat. Berikan takarannya sesuai kondisi tanaman, maka tanaman cabe anda akan memiliki buah yang lebat.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya dilakukan secara alami. Penggunaan pestisida alami sangat dianjurkan mengingat tanaman cabe yang di tanam di pot biasanya ditujukan untuk konsumsi langsung.
Ekstrak daun mimba, serai atau mindi dapat digunakan sebagai pestisida alami. Fase vegetatif adalah fase pertumbuhan batang dan daun tanaman. Sedang fase generatif adalah fase pertumbuhan bunga dan buah pada cabe.
Pupuk daun diberikan dengan konsentrasi 2g/L setiap minggu. Berikan pupuk daun tersebut 3 hari setelah pemberian pupuk kocor. Pupuk daun di berikan dengan cara disemprot. Pupuk Gandasil ini adalah rahasia cara menanam cabe di pot agar berbuah lebat. Berikan takarannya sesuai kondisi tanaman, maka tanaman cabe anda akan memiliki buah yang lebat.
Penggunaan pestisida alami sangat dianjurkan mengingat tanaman cabe yang di tanam di pot biasanya ditujukan untuk konsumsi langsung. Ekstrak daun mimba, serai atau mindi dapat digunakan sebagai pestisida alami.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat.
0 komentar